Tuesday, April 17, 2012

Terimakasih telah menjadi individualis

Percaya atau tidak, sikap individualistik memang ditumbuhkan. Di-didik-kan kepada kita sejak kita masih kecil. Di sekolah, misalnya kita diajarkan untuk bersaing, meraih prestasi terbaik. Mendapat ranking 1. sayangnya hanya satu orang yang bisa menjadi rangking 1, jadi setiap murid perlu mendapatkan nilai tertinggi kalau mau dapat ranking 1.

Kompetisi memang sengaja di desain. Katanya, melalui kompetisi, kita sebagai masyarakat akan mendapatkan yang terbaik. Melalui kompetisi antar perusahaan, masyarakat yang akan mendapatkan harga terbaik. Tapi pernahkah kita berpikir, bagaimana nasib mereka yang kalah dalam bersaing? Karena bersaing adalah permainan menang kalah, dan sepertinya di dunia ini tidak ada tempat bagi pecundang. Tapi hey! Kita bicara manusia disini. Tidak heran, dengan mindset seperti ini, jurang antara yang kaya dan miskin semakin lebar. Si miskin inilah orang-orang yang kalah.

Ada yang menang, ada yang kalah.. Ini konsekuensi dari permainan yang kita pilih. Semua orang tidak akan mengeluh saat mereka jadi pemenang. Tapi, siapa yang suka jadi orang kalah? Bisakah kita ciptakan permainan lain dimana tidak ada yang menang dan kalah?

No comments: