Friday, April 06, 2012

Ekonomi Berbagi

Di buku Small is Beautiful, E.F. Schumacher menyebutkan bahwa sistem ekonomi kapitalistik membuat masyarakat yang individualistik. Awalnya saya tidak mengerti. Tapi dipikir-pikir, benar juga..:)

Begini logikanya. Bila masyarakat bersikap individualistik, mereka tidak akan berbagi. Akibatnya, setiap orang akan berupaya memenuhi kebutuhannya sendiri-sendiri. Dan ini, membuat orang harus memiliki apa yang jadi kebutuhannya, sendiri-sendiri. Di dunia seperti sekarang, banyak kebutuhan kita yang perlu dibeli. Akibatnya, yang diuntungkan adalah perusahaan dan retailer karena tingginya angka pembelian. Negara juga diuntungkan karena tingginya pembayaran pajak.

Rachel Botsman (http://www.rachelbotsman.com/ ), penulis buku What's Mine is Yours: The Rise of Collaborative Consumption mengemukakan sebuah contoh menarik: bor listrik, yang seumur hidupnya mungkin hanya digunakan 5 menit, dimiliki oleh hampir seluruh rumahtangga di Amerika Serikat. Padahal, untuk membuat lubang menggunakan bor listrik itu, kita hanya perlu 1 bor listrik untuk beberapa rumah tangga. Tidak perlu semua memiliki kan? Kata-katanya yang saya suka adalah: "yang kita butuhkan adalah lubangnya, bukan bornya"

Masyarakat yang berbagi inilah sebenarnya yang kontra produktif dengan kepentingan peningkatan ekonomi (yang berorientasi pada akumulasi kapital). Lagipula, apakah betul peningkatan ekonomi itu adalah sesuatu yang perlu kita pedulikan? Pada dasarnya yang kita inginkan adalah kebutuhan kita bisa terpenuhi. Apa salahnya dengan bekerjasama dan berbagi? Dalam kasus bor itu, misalnya, mungkin yang bisa dilakukan adalah membeli bor bersama, dan menggunakannya bergantian.

Sekarang ide-ide tentang berbagi semakin banyak. Contoh yang mulai ramai diterapkan adalah car sharing, pergi ke tempat tujuan yang searah, bersama-sama. Lihat saja mobil kita, hanya berfungsi ketika membawa kita dari rumah ke kantor, kemudian diam di tempat parkir sampai kita menggunakannya kembali pada saat pulang kantor. Mengapa tidak kita pinjamkan saja kepada orang lain yang membutuhkan di jam itu? Bahkan mobil bisa dibeli bersama antar beberapa rumah tangga, dan digunakan bersama. Di saat yang sama, berbagi dan bekerjasama seperti ini memenuhi kebutuhan sosial kita sebagai manusia. Kehidupan di kota-kota yang semakin individualistik, tanpa disadari membuat orang jadi kering akan hubungan sosial. Sebuah kebutuhan dasar yang, saya yakin, sebenarnya dimiliki manusia.

1 comment:

qim said...

hooo keren2..iyah yah..klo saya sih kang masih suka minjem pulpen tipe ex dan lain lainnya kang..