Wednesday, May 11, 2011

Ilusi Kontrol dan Tujuan

Salah satu adegan favorit saya dari semua seri film batman, ironisnya, justru tidak melibatkan batman disitu. Adegan ini melibatkan Joker (yang diperankan sangatkerensekali, oleh almarhum Heath Ledger) dan Two Face.



(kalau tidak muncul vidio-nya, bisa lihat disini

Kita sering merasa bahwa kita bisa mengontrol banyak hal. Mungkin karena secara emosional kita merasa aman kalau kita mengontrol sesuatu. Tapi kenyataannya, situasi seringkali begitu rumit dan kompleks untuk dapat kita kontrol.

Begitu hasilnya tidak seperti yang kita inginkan, lalu.. stress-lah kita :D. dalam sistem yang rumit, kita perlu sadar bahwa yang memiliki kontrol paling kuat justru faktor yang membentuk kerumitan itu sendiri.

Joker di film batman ini, menyebut dirinya Agent of Chaos.. Yang dia lakukan, adalah mempengaruhi faktor pembentuk kerumitan itu: Manusia dan segala keinginannya. Termasuk keinginan untuk mengontrol. Joker mengintroduksi sesuatu yang mengubah keteraturan menjadi kekacauan. Kita sebut 'kacau', karena secara mental kita tidak mengenal situasi ini, atau hasil akhirnya tidak kita inginkan. Di film ini, orang bereaksi untuk mengontrol 'kekacauan'. Ada yang ingin membunuh joker, ada yang mau mengikuti permainan joker dengan melakukan apapun.. Termasuk membunuh batman.

Walaupun di film itu, si Joker bilang bahwa dia tidak punya tujuan apapun, tapi kekacauan yang dia timbulkan tidak cocok dengan kondisi yang menjadi tujuan masyarakat Gotham secara keseluruhan. Itu pula yang membuat joker tidak bisa mencapai apa yang dia inginkan: dunia tanpa batman.

Saya percaya, bahwa dunia ini bekerja dengan suatu tujuan (cita-cita, atau hasil akhir yang diinginkan,.. Atau apalah..). Bahwa kehidupan secara keseluruhan punya satu tujuan: untuk tetap sintas. Tujuan itu yang membuat semua faktor yang tidak sesuai, akhirnya hilang.

Kalau kita tau, bahwa segala kerumitan ini justru akan berakhir bukan pada tujuan utamanya, yang paling jauh yang bisa kita lakukan adalah mempengaruhi faktor pembentuk kerumitan itu. Berharap strukturnya berubah ke arah yang jadi tujuan utama (catat: bukan yang kita inginkan). Ini masih cukup realistis. Tapi berharap berubah ke arah yang kita cita-citakan - dengan cara seperti yang kita inginkan - adalah sesuatu yang sulit saya bayangkan untuk berhasil. Kediktatoran, kekuasaan mutlak, tidak pernah langgeng di dunia ini dan akhirnya berubah. Dunia ini, sepertinya tidak mengenal kontrol. Yang dikenali adalah kesamaan tujuan.

No comments: