Terimakasih Tuan Fritz Haber!
Di bangku kuliah
dulu, dosen saya bilang: yang membatasi jumlah kehidupan yang dapat tumbuh di
suatu tempat adalah kandungan nitrogen yang dapat digunakan oleh makhluk hidup
untuk memproduksi biomassa.
Nitrogen. Protein di
dalam tubuh kita termasuk DNA, yang membentuk diri kita, terdiri dari nitrogen
sebagai unsur penting.
Udara yang kita
hirup, tiga kali lipat mengandung gas nitrogen dibandingkan oksigen. Tapi
nitrogen di udara tidak terlalu berguna buat makhluk hidup. Sebagian besar
makhluk hidup tidak dapat menggunakan nitrogen yang ada di udara, meskipun
jumlahnya berlimpah!
Nitrogen baru
berguna buat makhluk hidup, dalam bentuk amonia, senyawa yang berbau pesing.
Jadi, perlu ada cara untuk mengubah gas nitrogen menjadi nitrogen dalam bentuk
amonia.
Di alam, tugas ini
diemban oleh bakteri pengikat nitrogen. Si bakteri ini seringkali ditemui hidup
bersama di akar tanaman kacang-kacangan. Lewat bakteri ini, nitrogen diubah
menjadi amonia, yang kemudian digunakan untuk pertumbuhan tumbuhan. Ketika dimakan
oleh binatang pemakan tumbuhan, maka nitrogen ini berpindah dari tumbuhan ke
hewan, dan masuk ke dalam jejaring makanan. Begitu seterusnya.
Bakteri pengikat
nitrogen di udara ini bekerja selama jutaan tahun. Di awal abad ke 20, Pak
Fritz Haber menemukan proses kimia yang dapat mempercepat pembentukan amonia
ini dalam skala industri: dia membuat reaksi antara gas alam dengan udara bebas
yang menghasilkan amonia.
Reaksi kimia ini
menjadi awal dari kebangkitan revolusi hijau di pertengahan abad ke dua puluh.
Tiba-tiba nitrogen tidak lagi menjadi pembatas. Satu-satunya peran pengikat
nitrogen oleh bakteri, sekarang sudah dapat dilakukan dalam skala besar oleh
manusia sendiri. Lewat revolusi hijau manusia menggenjot produksi pangan lewat
pupuk nitrogen.
Begitu pentingnya
reaksi kimia yang ditemukan Pak Fritz Haber ini. Diperkirakan, setengah dari
nitrogen yang ada di dalam tubuh manusia saat ini, setengahnya berasal dari
proses kimia Pak Fritz Haber. Atau, mungkin bisa kita bilang bahwa setengah
dari populasi manusia dunia saat ini berasal dari nitrogen yang dihasilkan
lewat proses kimia dari Pak Fritz Haber!
Proses jutaan tahun
oleh bakteri, hanya butuh waktu sekitar 1.5 abad untuk mendapatkan nitrogen
dalam jumlah yang sama.
Munculnya amonia
dalam jumlah besar ini mengubah keseimbangan kimia di bumi. Salah satu dampak
yang langsung terlihat, tiba-tiba kehidupan muncul dalam jumlah yang berlimpah,
terutama spesies Homo sapiens. Tiba-tiba terjadi ledakan populasi di seluruh dunia.
Kebutuhan makanan makin banyak, kebutuhan lahan makin banyak!
Tidak semua nitrogen
dari pupuk itu terserap, sebagian masuk ke perairan, menumpuk di badan-badan
air, menciptakan zona-zona mati dan ledakan alga.
Di alam, ada semacam
mekanisme umpan balik. Ketika terjadi penumpukan nitrogen, ada bakteri lain
yang bekerja melepaskan nitrogen kembali ke udara. Tapi dengan cepatnya
produksi nitrogen oleh manusia, mekanisme umpan balik ini tidak dapat berjalan,
bahkan berhenti.
Di sisi lain
sebenarnya manusia, termasuk hewan, menghasilkan nitrogen dalam bentuk amonia
yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Seorang praktisi permakultur menyebut air
kencing kita sebagai "liquid gold". Seringkali kita membuangnya
begitu saja padahal di saat yang sama, ia bisa sangat bermanfaat bagi proses
pertanian. Bila kita dapat menangkap nitrogen yang melewati tubuh kita sendiri,
maka kebutuhan untuk membuat pupuk kimia melewati proses Haber dapat dikurangi.
No comments:
Post a Comment