Monday, March 07, 2011

berita kehilangan

Dicari: dompet berwarna merah maroon berisi KTP dan SIM atas nama XXX. Bagi yang menemukan diberikan imbalan menarik

Pengumuman-pengumuman seperti itu dulu sering saya temukan tertempel di papan pengumuman dan dinding lorong menuju jurusan. Berita-berita kehilangan. Bukan hanya barang, beberapa kali saya juga menemukan berita-berita kehilangan orang di stasiun.

Kita kehilangan. Kita mencari. Tapi apa yang dicari?

Beberapa waktu lalu, saya kehilangan handphone. Dicopet di depan mata saya di kereta. Selang sekitar 6 bulan kemudian, giliran laptop saya yang disikat orang. Tentu saya kehilangan. Dongkol dan kesal juga.

Berbincang dengan istri saya tempo hari, beberapa saat setelah laptop saya hilang, saya menyadari sesuatu: bahwasanya, bukan bendanya yang membuat saya kehilangan, tapi fungsi yang dijalankan benda-benda itu. Waktu kehilangan HP dulu, pikiran pertama yang melintas di kepala saya adalah: bagaimana saya bisa dihubungi dan menghubungi istri saya? Bagaimana saya bisa mendengarkan musik? Saya kehilangan alat komunikasi, sekaligus alat yang menemani saya di perjalanan-perjalanan panjang yang membosankan.

Waktu kehilangan laptop pun demikian. Hal yang kemudian terpikir, bagaimana saya bisa bekerja? Bagaimana saya bisa menulis, sedangkan hal-hal itu adalah hal-hal yang membuat hidup saya terasa menyenangkan. Dan pikiran itu segera berlalu, setelah saya tahu, ada laptop kantor yang bisa digunakan.. Hehehe. Walaupun begitu, dongkolnya tidak mudah selesai.

Pelan-pelan, melalui serangkaian kehilangan-kehilangan itu, saya belajar memaknai benda-benda dan kepemilikan. Bahwa sebenarnya, bukan benda itu an sich yang kita butuhkan, tapi manfaat yang kita dapatkan dari benda-benda itu. Berpikir begitu, membuat benda-benda seperti itu dengan mudah bisa digantikan.

3 comments:

Anonymous said...

Untung ngga kehilangan nyawanya... hehe :D

qq said...

klo hubungannya dengan kehilangan HP dan laptop, berarti juga kehilangan data yang tersimpan di dalam benda-benda itu. Saat kehilangan barang, data-data itu serasa lebih berharga daripada fisik barang yang hilang

pengarsip said...

untungnya,, banyak data yang disimpen di online storage facility, atau attachment email..jadi bisa di track balik.. syukurlah.. cuman ya dongkol aja.. hehehehe