di desa, di kota, saya lihat berbeda
percakapan lewat email dengan obot, membuat saya jadi berpikir, kenapa orang sekarang jadi makin individualistis. kawan yang bekerja dengan komunitas di perkotaan umumnya mengeluh karena kebanyakan masyarakat kota lebih individualis dibandingkan dengan masyarakat desa. apa yang menyebabkan ini?
mungkin karena masyarakat kota merasa hidupnya bisa dipenuhi oleh dirinya sendiri. masyarakat kota merasa tanpa tetangga di sekitarnya pun ia masih bisa hidup. di desa, sebaliknya. lalu mengapa begitu? saya pikir, ini karena masyarakat kota punya akses untuk segala kebutuhannya, asalkan ia punya uang. sampai level tertentu, uang mempengaruhi cara pandang orang dalam memenuhi kebutuhan secara komunal. hubungan sosial di perkotaan juga akhirnya berubah. kalau di desa orang berjaringan sosial untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bersama-sama. di kota orang berjaringan sosial karena rata-rata, punya ketertarikan akan hal yang sama.
di kota-kota dan desa yang cukup dekat dengan kota, dimana barang-barang kebutuhan dan jasa tersedia, pola hubungan sosial seperti ini terjadi. di tempat yang cukup terpencil dimana barang-barang kebutuhan dan jasa tidak banyak tersedia, pola hubungan sosial berjaringan masyarakatnya berbeda. di desa yang jauh dari kota, orang bisa bekerjasama untuk mengolah sawah dan menanam padi bersama, karena ada lumbung padi bersama yang menjamin keamanan pangan mereka. mereka merasa harus berkontribusi pada komunitas untuk mengamankan stok beras di lumbung mereka. di kota orang bergantung pada uang yang dia miliki untuk membeli beras. stok berasnya ada di warung dan toko-toko. alasan apa yang dibutuhkan oleh orang-orang kota untuk membina hubungan sosial untuk sama-sama mengamankan persediaan pangannya?
No comments:
Post a Comment