kekuatan paradigma

dulu, saya pikir ilmuwan bisa sepenuhnya bebas nilai. saya pikir, dengan melihat realitas seperti seorang ilmuwan, kita bisa memahami sesuatu secara objektif.

tapi bahkan objektivitas ilmuwan dipengaruhi oleh cara pandangnya terhadap dunia - itu adalah paradigma-nya. thomas kuhn bilang, paradigma mempengaruhi:
- hal apa yang diamati dan diteliti lebih jauh
- pertanyaan yang diajukan dan dikembangkan untuk mencari jawaban terkait dengan subjek
- bagaimana pertanyaan-pertanyaan ini distrukturkan
- bagaimana menginterpretasi hasil penelitian saintifik

selama tiga minggu belakangan ini, saya melihat bagaimana paradigma dan sains berinteraksi. teman yang sedang mengerjakan thesis-nya, yang saya pikir topiknya keren banget, ternyata meneliti dengan cara yang berbeda dengan apa yang saya pikirkan. obrolan kami berujung pada kesadaran yang muncul pada saya, bahwa paradigma kami berbeda tentang kehidupan yang bermakna.

dia mempertanyakan dan berusaha menemukan model untuk urban farming yang efisien untuk ekonomi. saya berpikir, model seharusnya dikembangkan dengan mempertimbangkan waktu, energi yang dibutuhkan dan hasil untuk pemenuhan kebutuhan subsisten. dengan paradigma saya, ekonomis atau tidak urban farming yang dilakukan, tidak saya perhitungkan. dalam paradigma kawan saya, pemenuhan kebutuhan secara subsisten tidak diperhitungkan.

tiba-tiba,... saya sadar, betapa kuatnya pengaruh paradigma ini. saking kuatnya, sedikit orang yang bisa menyadari pengaruh paradigma dirinya pada diri dan kehidupannya sendiri.

dulu saya ngomel-ngomel sama temen yang sama-sama sedang menyusun proposal penelitian: kenapa di institusi ini, latar belakang selalu terkait dengan ekonomi???? bukannya ini justru menghambat perkembangan penelitian dan ilmu pengetahuan? katanya sains bebas nilai, tapi kenapa kita selalu berpikir tentang ekonomi yang melatarbelakangi penelitian?? apakah sekarang sains sudah mengabdi pada ekonomi?

begitulah..