Tuesday, October 27, 2009

percaya pada teknologi

apakah teknologi akan menyelesaikan semuanya?

seorang teman percaya betul, bahwa ini akan terjadi. teknologi akan menyelesaikan semuanya. teknologi akan mengurangi polusi. teknologi akan menghilangkan kelaparan. teknologi akan membuat kehidupan manusia terus berlanjut. teknologi akan membuat masa depan manusia jadi lebih baik dari saat ini.

benarkah?

di buku Limits To Growth, pandangan ini dikoreksi. sebelum cerita lebih jauh, buku ini adalah salah satu buku yang ditentang oleh sebagian besar dari kita. bagaimana mungkin, keinginan kita untuk bertumbuh, untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya, dibatasi? kita simpan saja dulu diskusi soal ini, nanti.

ada beberapa hal yang membuat bahwa harapan ini beresiko jadi harapan kosong. yang pertama, di buku Radical Simplicity, Jim Merkel bilang bahwa teknologi dikembangkan dari masalah yang dihadapi manusia, atau untuk menyelesaikan masalah yang ditimbulkan oleh teknologi sebelumnya. sepanjang sejarah perkembangan teknologi, tidak ada teknologi yang bisa menyelesaikan masalah tanpa masalah. jadi berharap pada teknologi untuk menyelesaikan masalah tanpa masalah, itu boleh jadi harapan kosong. termasuk menyelesaikan masalah dunia, agar manusia bisa hidup berkelanjutan.

yang kedua, teknologi itu hanya alat. instrumen antara yang digunakan untuk mencapai maksud tertentu. jadi teknologi memang di desain sesuai dengan kebutuhan masyarakat. menyelesaikan masalah keberlanjutan dunia dengan berharap pada teknologi, tidak akan mungkin terjadi, selama tujuan implisit masyarakat bertentangan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.

trus kalaupun, asumsinya, masyarakat kita sadar karena sudah mulai merasakan dampak, dan mulai mendesain teknologi yang dirancang untuk manusia agar hidup berkelanjutan, perkiraannya akan ada jeda waktu teknologi itu diadopsi. misalnya, di tahun 1974, para peneliti sudah mengingatkan bahwa CFC bisa membuat ozon kita berlubang. tahun 1984, peneliti lain mengkonfirmasi penurunan 40% di lapisan ozon. butuh sekitar 14 tahun untuk negara-negara industri penghasil CFC untuk mengurangi pemakaian CFC.. diiringi dengan penyangkalan yang menyebutkan bahwa data yang diperoleh dari penelitian itu masih spekulatif. lalu dikembangkan teknologi gas pendingin dan tekanan yang tidak menggunakan CFC.. oke, berapa lama sampai teknologi ini digunakan? mungkin lebih dari 20 tahun.

yang terakhir, teknologi juga terkait erat dengan sistem ekonomi dan politik. investasi penelitian untuk mengembangkan teknologi baru membutuhkan biaya. tapi di sisi lain, biaya untuk investasi hanya akan disalurkan pada pilihan-pilihan yang akan diadopsi pasar. mobil bertenaga surya? bagus dan perlu banyak penelitian untuk pengembangan lebih lanjut. tapi hal ini sulit dilakukan selama pasar lebih memilih mobil berbahan bakar bensin. akhirnya yang dikembangkan adalah SUV. tapi, di satu sisi, ketika batas bahan bakar bensin hampir dicapai, dimana minyak bumi menjadi begitu mahal karena diambang batas jumlahnya, biaya penelitian untuk pengembangan lebih lanjut, dengan sendirinya menjadi sesuatu yang mahal.

kalau minyak bumi bisa memicu peperangan yang terus menghangatkan timur tengah, cadangan minyak yang tinggal sedikit pun akan jadi rebutan dan upaya-upaya politis mungkin akan mendorong pengembangan sumber energi alternatif yang bisa menyamai minyak bumi menjadi sulit dilakukan.

yang jadi masalah adalah waktu. kita mungkin tidak punya cukup banyak waktu. kita mungkin sudah melewati batas optimum daya dukung bumi. meskipun tidak ada yang benar-benar tau berapa batas daya dukung bumi, tapi kita sudah mulai merasakan akibatnya. dan teknologi sebenarnya tidak meningkatkan daya dukung bumi, dengan peningkatan konsumsi materi dan jumlah manusia yang terus bertambah, yang dilakukan oleh teknologi adalah menunda dampa yang akan kita rasakan ketika kita melewati batas daya dukung. pemanasan, perubahan iklim, lebih banyak bencana.. 20 tahun seperti pada kasus CFC terlalu lama, kita mungkin akan merasakan dampak yang lebih hebat lagi dari sekedar pemanasan dan bencana.

jadi, masih percaya sama teknologi?

No comments: