Tuesday, March 22, 2005

yang sintas yang kerjasama

waktu Charles Darwin mengeluarkan teori evolusi dengan 'survival of the fittest' - sebagai mekanismenya, dunia seakan-akan menjadi tempat yang kejam. bahwa kemenangan, kesejahteraan, kelangsungan hidup diraih melalui kompetisi. dan ngerinya orang-orang melihat itu sebagai sesuatu yang wajar, alamiah, hukum alam. yang paling kuat dialah yang menang, - katanya. antilop yang paling lemah, yang paling lambat larinyalah yang akan didapatkan cheetah untuk makan siangnya. itu wajar (hiiiiiii......)

beberapa hari yang lalu seorang kawan dapat tugas untuk mengidentifikasi plankton. dia kebingungan, berapa kali perbesaran mikroskop yang akan digunakan. karena bila kita lihat dengan perbesaran 50x, yang didapat sekian puluh spesies. tapi kalo perbesarannya ditambah, say, 100x yang didapat jauh lebih banyak spesies. kenapa? karena ada spesies-spesies lain yang ukuran tubuhnya jauh lebih kecil yang ga keliatan dengan perbesaran 50x. ternyata kalo kita melihat lebih dalam, kita akan menemukan hal yang berbeda.

tapi dengan melihat lebih dalam belum tentu kita akan menemukan pemahaman yang benar. ga percaya?

let's see. antilop yang lemah memang akan dimakan cheetah. ia memang lemah bila dibandingkan dengan kawan-kawannya yang lain yang berhasil kabur dari cheetah. tapi dengan matinya si antilop ini, ia menyelamatkan seluruh antilop lain di padang rumput tersebut. kenapa? karena sifat-sifat yang dibawanya dalam gen-gennya tidak akan lestari hingga ke anak-anaknya. yang kedua, matinya si antilop ini menyelamatkan keluarga cheetah. matinya antilop ini menyebabkan hubungan antara cheetah dan antilop, tetap seimbang. keseimbangan hubungan cheetah-antilop membawa keseimbangan pada rumput, yang juga dibutuhkan oleh banyak spesies lain di savana.

dalam konteks yang lebih luas, antilop telah 'bekerjasama' dengan cheetah untuk menjaga keseimbangan di antara keduanya, yang juga menjadi keseimbangan bagi savana. jadi, survival of the fittest dalam konteks yang lebih luas, berarti bahwa hanya makhluk-makhluk yang dapat bekerjasama dengan baiklah yang akan ber - ko-eksis.

tapi kenapa Darwin ngga mikir ke sana? ngga tau deh. tapi berpikir ke arah itu lebih kompleks dan rumit pembuktiannya (Darwin aja waktu itu dicemooh karena ia tidak bisa membuktikan teorinya. tapi secara intuitif, kita bisa menangkap argumennya Darwin)

biarpun sulit dibuktikan tapi belum tentu ngga ada kan? orang baru menemukan bahwa ada yang namanya rantai makanan sebagai bentuk interaksi, baru sekitar 1920an.

Karl Marx punya interpretasi sendiri tentang teori evolusinya Charles Darwin. so, why can't we? lagian, interpretasimu kan ngga akan dipake di diskusi-diskusi ilmiah kan? siapa bilang yang ilmiah itu selalu bener?

jadi siapa bilang teori evolusi (bukan darwinisme) itu dingin dan kejam?

jawab: Harun Yahya :)

2 comments:

Anonymous said...

kalau aku.. memandang kata "kerjasama" dalam tulisan itu terlalu "antroposentris". Sebab aku tidak melihat adanya komunikasi di sana. Bisa dijelaskan kapan mereka tidak kerjasama?

Lagipula, fittest tidak berarti "kuat", melainkan sesuai atau fit dengan sekitarnya. Tentu saja kalau diartikan "kuat" ya.. tafsirannya jadi ngaco seperti si HY itu..

jadi, biar sintas, hiduplah dengan selaras/sesuai dengan sekitar! Nah, bagaimana manusia menyelaraskan diri..? ya komunikasi..

Anonymous said...

kalau aku.. memandang kata "kerjasama" dalam tulisan itu terlalu "antroposentris". Sebab aku tidak melihat adanya komunikasi di sana. Bisa dijelaskan kapan mereka tidak kerjasama?

Lagipula, fittest tidak berarti "kuat", melainkan sesuai atau fit dengan sekitarnya. Tentu saja kalau diartikan "kuat" ya.. tafsirannya jadi ngaco seperti si HY itu..

jadi, biar sintas, hiduplah dengan selaras/sesuai dengan sekitar! Nah, bagaimana manusia menyelaraskan diri..? ya komunikasi..