Monday, July 12, 2010

aturan...aturan....aturan

waktu itu, terlontar kata-kata dari teman: "harusnya yang macam begitu itu, diatur di Standard Operation Procedure, biar semua orang paham. bikin manualnya, pastikan semua orang melakukan hal yang standar. kita kan ingin mencapai hasil terbaik"

weleh...

trus, bagaimana dengan room for improvement? kalo ada kesalahan, tentu SOP dan manual itu akan berkembang. harapannya sih supaya kegiatan bisa terus lebih baik, lebih baik, dan lebih baik lagi. tapii... sampai mana dia akan berkembang..? jangan-jangan nanti, sampe bersin dan kentut pun diatur di manual dan SOP...hehe

laluu...saya ingat presentasinya pak Barry Schwartz., di sebagian ceritanya, dia cerita tentang seorang tukang sapu. kata beliau, di SOP dan manual orang ini, semua pekerjaannya tidak ada yang berhubungan langsung dengan orang. tapi,..suatu ketika, di ceritanya Pak Barry, seorang tukang sapu di rumahsakit, tidak menyapu ruangan si pasien karena si pasien sedang melatih otot-ototnya dengan berjalan berkeliling kamar setelah terbaring sakit sekian lama.

dari segi SOP dan Manual, dan juga dari JobDes.. si tukang sapu telah melanggar. dan hanya tuhan yang tahu, apa yang terjadi kalau si supervisornya tau. dia bisa disebut melanggar, karena tidak ada dalam JobDesnya yang bilang: "sapu seluruh ruangan, kecuali pasien sedang berlatih berjalan setelah terbaring sekian lama". dari situ, mungkin harus ada kategorisasi lebih lanjut, misal: pasien umur berapa sampai berapa, penyakitnya apa, terbaring sakit berapa lama dan seterusnya dan seterusnya...

mengerikan...

di dunia yang keseharian kita dipenuhi oleh target dan pencapaian, slogan waktu adalah uang, dan orientasi pada kemajuan, sepertinya kita terancam menjadi seperti robot yang diatur oleh terlalu banyak aturan. pertanyaannya kemudian, bukan di mana ruang untuk perbaikan, atau improvisasi,.. tapi di mana ruang untuk kebijaksanaan, dan kepedulian diantara belantara aturan..? hubungan-hubungan antar manusia, diatur sedemikian rupa. tujuannya? mungkin baik: mencapai hasil terbaik. tapi bahagiakah kita ketika melakukannya..?

mana yang paling membahagiakan? melakukan sesuatu untuk orang lain karena kita peduli, atau melakukan sesuatu untuk orang lain, karena kita diharuskan untuk melakukan itu?

hasil terbaik, saya pikir, akan datang dari ketulusan yang tumbuh dari pemahaman yang kuat tentang alasan seseorang untuk melakukan, atau tidak melakukan sesuatu...

No comments: