Wednesday, September 23, 2009

ke kenyataan tidak terbantah

saya sedang terkagum-kagum sama beberapa orang-orang dan kelompok ini: Herman Daly, sama The Natural Step.

dua-duanya mulai dengan saat yang berbeda, dari belahan bumi yang berbeda.. tapi dengan kesimpulan yang kurang lebih sama. ini mirip sama ketika Darwin dan Wallace yang bekerja di belahan dunia yang berbeda, tapi keluar dengan kesimpulan yang kurang lebih sama, yang jadi cikal bakal teori evolusi.

mungkin bisa begitu karena mereka semua mengacu pada kenyataan alamiah. ada dan begitulah adanya. dilihat dari segi ilmu pengetahuan, yang (seharusnya) bebas nilai. tidak peduli kamu beragama apa, berpandangan politik apa, dan punya nilai apapun. kenyataannya adalah, pada kasus Daly dan The Natural Step, adalah bahwa bumi ini terbatas..bulat, ngga bisa diperluas, jumlah barang-barang di alam juga terbatas, meskipun beberapa bisa diperbarui, tapi ada waktu untuk itu. dan bahwa bumi ini sudah mengembangkan strateginya untuk terus hidup dan memelihara kehidupan di atasnya. lewat jejaring yang rumit dan siklus dan aliran yang menerus.

kita sepakat tentang ini semua sejak 1960-an, ketika ekologi masuk ke kancah pengetahuan. tapi entah kenapa, apa yang kita lakukan, sepertinya bertentangan dengan apa yang kita tau.. kita menganggap sumberdaya bumi tidak terbatas. coba liat berapa nilai modal sumberdaya alam sebagai salah satu modal dalam teori ekonomi klasik? tanpa harga...

No comments: