freshwater eel in Toraja
sebelumnya di posting di situs sebelah,..
seekor belut air tawar..
ketemu di salah satu objek wisata di Toraja...mungkin salah satu Anguillidae yang hidup di air tawar di Indonesia. kata orang setempat, belut ini bertelur di laut, mirip perilaku belut air tawar dari Anguillidae. ada yang tau, bener apa ngga?
jarak dari Toraja ke laut terdekat di Palopo itu sekitar 70 kilometer,.. jadi kebayang, kan migrasi si belut kalo mau bertelur.. dan diperairan sulawesi, tepatnya di teluk Tomini, sudah pernah ada penelitian tentang belut air tawar yang menetas di sana.. menempuh jarak ratusan kilometer untuk bertelur. temen saya bilang di danau Poso, juga ada belut air tawarnya.
yang menarik, tempat saya menemukan ikan ini adalah sebuah danau yang terbentuk dari ceruk batuan kapur. ngga ketauan dimana inlet dan outletnya. belut yang sempet saya liat (dan pegang) ini adalah belut yang sakit. kata orang, kalo sehat, ngga mungkin bisa dipegang, karena galak. waktu saya tanya apa belut ini dimakan, mereka bilang ngga, karena belut ini dikeramatkan. kalo mati dia akan dikubur.
panjangnya 1.5 meter. sirip punggung ada dan bersatu membentuk kipas di bagian ekor, dengan sirip perutnya. tapi sirip perutnya ngga penuh sampe ke bagian perut.
great! karena penelitian tentang belut air tawar di sulawesi baru dilakukan sama peneliti Jepang di Teluk Tomini... setidaknya yang hasil penelitiannya dipublikasi...
berikut beberapa fotonya. sori kalo gambarnya agak ngga jelas..
dan update:
kemarin ketemu sama Pak Daru, kurator musium Biologi, beliau juga cerita tentang si belut ini, dan ternyata tidak hanya ada di Sulawesi, Kalimantan dan sekitarnya,.. di Kali Brantas juga ada! cuman mungkin udah hilang karena sedimentasi yang terlampau dahsyat. sayang sekali...:(
sebetulnya kita bisa cerita tentang si belut ini, yang migrasinya tidak kalah jauh dengan ikan salmon. ngga tau sih, banyak juga yang saya belum tau.. kalo ada yang tau, ditunggu komentarnya, okay..?
5 comments:
saya komen bukan mau ngasih informasi ttg belut...
tapi cuman pengen bilang kalo belutnya lucu, hehehe :p
kalau bener ini belut yang di objek wisata Tilangnga' Toraja, berarti betul belut ini keramat abizz.
Katanya sech, pernah ada yang mancing, trus kemakan ma belut yang disana, mungkin karena kailnya gak bisa dilepas, lalu yang mancing narik aja tuh hasil pancingannya.
Tiba dirumahnya, dia kaget karena pangkal ekor belut gak ada, coz badannya sepanjang jarak kolam itu dengan rumahnya....
endingnya gak tau...
kebayang gak...?
Ada lagi, pernah dikampungku tapi dah lama banget.
Ada orang yang nyari ikan, agak dekat tempat sumber air (lubang batu-gak bisa disebut gua)yang gak pernah kering walau kemarau, kata orang-orang, belut disana gak boleh diambil, nah suatu malam, ada yang nyari ikan di sungai, aliran airnya terhubung dengan sumber air tadi, kebetulan ada belut di sana, rejeki kaleeee, diambil dech...
karena lumayan besar, belutnya dipotong-potong dan disisakan untuk dijemur (kek ikan kering). selang beberapa bulan, istri orang tersebut melahirkan..
tau gak, anak yang dilahirkan tuh manusia juga, bedanya hanya kepalanya doank...
bukan kek kepala orang umumnya, tapi model kepala belut...
hiiiiiiiii
Percaya pa kagak, aku juga lom lihat..
just story from old people..
bang marthin,.. hehe,.. namanya sama dengan nama temen saya di toraja sana: martin randa :-)
betul itu belut dari tilangnga'
saya juga dikasih tau itu belut keramat. kita di jawa barat juga punya ikan keramat. sama-sama gede, sama-sama ngga ada yang makan..
diluar kekeramatannya, saya kagum aja sama makhluk yang hidup di dua alam, air tawar dan air laut.. di tengah pegunungan toraja lagi idupnya!
ckckck... ;-)
Di tempat saya namanya ikan "sidat." dipancing malam hari. Di sungai yang masih alami. Nariknya kenceng banget. Umpan udang, cacing kruel (cacing yang nggulung sendiri), jangkrik, atau anak burung buat. Kayaknya di seluruh perairan Indonesia ada. Di hulu ciliwung saya yakin masih ada. Saya betah mancing ikan ini. Jalan jam 5 sore pulang jam 5 pagi.
salam
ikan ini bahasa nasional kita disebut ikan sidat (anguilla sp).
ikan ini hidup di air tawar slama 15-20 tahun. stlah itu sidat bermigrasi ke laut untuk mijah didasar laut. anak ikan ini kembali bermigrasi ke muara sungai yang selanjutnya ke sungai2 besar maupun kecil..
saya sndiri kini sedang menekuni usaha pembudidayaan atau pembesaran ikan sidat..doanya dr smua ya....:)
Post a Comment