catatan kaki 4 (habis)

Aku dapet cerita ini dari Mba Catur:

namanya Ni Made Indrawati. kita manggil dia Mba Indra. dikenal sebagai sosok yang keras dan gigih. bukan cuma cewe-cewe yang bilang begitu, cowo-cowo yang kenal dia juga mengakui begitu. ngga takut berkonflik, bahkan kalo harus nekat beradu fisik, mungkin dijabanin juga...

Mba Indra tinggal di desa yang bersebelahan dengan Taman Nasional Bali Barat. ketika Taman Nasional Bali Barat berdiri, sebagian tanah di desanya juga ikut termasuk jadi daerah Taman Nasional. akibatnya masyarakat di desa itu tidak bisa mensertifikasi tanah yang telah mereka miliki turun temurun. dalam upaya advokasi dengan pihak Taman Nasional dan pemerintah daerah, Mba Indra membentuk Kelompok Usaha Bersama dengan beberapa penduduk desanya yang juga adalah nelayan.

berjuang bertahun-tahun, hanya menyisakan Mba Indra sendiri saja dalam Kelompok Usaha Bersama yang dibentuknya. yang lain mulai lelah dengan advokasi tanpa akhir ini. mulai menyerah dan membiarkan tanah mereka tidak bersertifikat, hidup di desa yang dicap sebagai enclave Taman Nasional Bali Barat.

beberapa tahun terakhir, Mba Indra mengalihkan upayanya, menggunakan Taman Nasional sebagai sarana pendidikan lingkungan untuk anak-anak dan membantu nelayan untuk lebih ramah lingkungan dalam menangkap ikan.

sekarang, Mba Indra menjadi salah seorang fellow Ashoka.