without you i'm nothing
lirik lagunya Placebo ini, tiba-tiba menarik perhatian. selain karena lagunya diputer terus-terusan sama temen di sebelah saya, irama gitar pas lirik ini juga enakeun.
meskipun sedikit berlebihan (atau gombal?), "without you, i'm nothing" adalah bentuk dependensi. di liriknya, 'i' tidak bisa berdiri sendiri. 'i' jadi punya makna baru ketika ia dikaitkan dalam konteks interaksi dengan 'you'.
begitulah, ketika dua entitas yang berinteraksi kemudian menjadi 'seperti' entitas baru, maka kita berhadapan dengan sebuah sistem.
jadi inget sebuah cerita tentang seorang pangeran yang mencintai seorang gadis desa. yang ini masih tentang dependensi juga, tapi rada beda dikit:
alkisah hiduplah seorang pangeran jomblo yang naksir seorang gadis desa. si pangeran yang berkuasa, memaksa si gadis menerima lamarannya. si gadis ngga menolak. tidak seperti di cerita-cerita hans christian andersen, si gadis desa ini menolak cinta pangeran! si pangeran sampai-sampai mengancam akan membunuh kedua orang tua si gadis.
si gadis kemudian bertanya, "sebenarnya pangeran, apa yang kau suka dari diriku?"
si pangeran menjawab, "matamu. aku suka matamu. di matamu aku menemukan kedamaian, bla bla bla.."
lalu si gadis membalikkan badan
sesaat kemudian si gadis menyodorkan kedua tangannya yang terkepal penuh darah. "pangeran, terimalah ini. bukankah kamu menyukainya?"
"hiiiiii..... "
----------------------------------------------------------------------
mata si gadis baru akan punya makna, baru akan terlihat indah ketika ia dihubungkan dengan hidungnya, bibirnya saat dia tersenyum, alisnya, rambutnya, bahkan lebih jauh, sifat si gadis. dengan kata lain, kalo si mata itu tetep berada di tempatnya. kalo berdiri sendiri, seperti yang diterima si pangeran.... yang ada malah ngeri alih-alih indah.
buat saya, ini sebuah sistem tentang kecantikan.
seringkali kita melupakan hubungan-hubungan, dan melihat sesuatu secara terpisah, berdiri sendiri sendiri. kemudian kita menganggapnya sebagai sesuatu yang sederhana. seringkali kita berpikir bahwa berpandangan demikian itu wajar, sudah lumrah, sudah biasa.
mungkin kita harus berpikir ulang, tentang hal-hal yang kita anggap sederhana (tapi pada nyatanya ngga):
tentang manusia dan manusia dalam sebuah organisasi, departemen dengan departemen dalam satu kabinet..., sebelum kita mengeluhkan tentang berbagai penyakit kronis organisasi: inefisiensi anggaran, inefisiensi kerja, kurangnya koordinasi.
atau tentang romantisme dalam masalah pandangan kita terhadap hubungan antara hutan dan hewan liar. keluhan "masa kita harus selalu ngalah sama kepentingan monyet?",
atau pengkutuban antara ecologist dan environmentalist.
benarkah ada hal-hal seperti itu? benarkah ada kepentingan manusia dan kepentingan monyet? benarkah ada ecologist dan environmentalist? atau sebuah departemen yang melulu mengurusi perhubungan, atau melulu mengurusi pariwisata?
atau cuma kita yang membuat penggolongan seperti itu? lebih jauh, mungkin objektivitas itu nonsens...
realize,
without you i'm nothing...
2 comments:
That's a great story. Waiting for more. As seen on tv food storage Eczema clips Dysfunction lexapro sexual sister voyeur types of atopic dermatitis Incorporate holding company hong kong After before florida liposuction call center reporting tool eczemababy Tenuate online discounts http://www.camaro-body-kit.info/pontiacracingmerchandise.html Air amps breaker circuit conditioning figuring kia spectra 2002 horsepower Proactiv 8-pc set rodan and field new Mazda 6 aftermarket parts Beginner exercise pilates 2 domains hosting http://www.loli-hentai.info/Pamela-anderson-photo-nue.html
Looking for information and found it at this great site... neurontin withdrawal Headphone converter open bra Fd6k40 radar detector Effexor hcl venlafaxine xr http://www.management-training-1.info Aston martin service southern california Pamela anderson lee video free Ridding ass electric chair manufacturer Sex tablets for male
Post a Comment