tag:blogger.com,1999:blog-111341752024-03-08T10:59:34.461+07:00pikidari mata, mulut, kulit, kuping, dan hidung menjalar ke kepala atau turun ke hati. terus ke jari-jari.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16390566710110496666noreply@blogger.comBlogger236125tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-8387090429691794522017-05-02T01:10:00.003+07:002017-05-02T01:10:54.677+07:00obituaritiba-tiba indah bilang: "kenal benny? (angkatan) 2000?" saya bilang: ya... lalu terbayang senyum khasnya dan tawanya yang seperti orang mabuk..hehe..
"ya.. benny meninggal tadi sore."saya terdiam. benny kejang, kemudian meninggal. padahal 3 jam sebelumnya, teman-teman masih melihat posting-nya di Facebook. rasanya dia baik-baik saja.
setahun ke belakang, satu per satu berita kematian datang. Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16390566710110496666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-85071647632737774152017-05-02T00:56:00.003+07:002017-05-02T00:56:42.461+07:00akhirnya pulang jugasetelah sekitar 5 tahun sejak pos terakhir, menulis di sana dan sini.. akhirnya pulang juga ke rumah yang ini.
sudah banyak link yang mati. tapi ini semua menandakan jejak-jejak pikiran dulu.
pelan-pelan dibenahi lagi.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16390566710110496666noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-66644436451582869072012-09-04T10:00:00.000+07:002012-09-04T10:00:05.609+07:00C is for Company!
Siapa VOC yang biasa
kita kenal di pelajaran sejarah? Yang tersisa di kepala kita dari pelajaran di
sekolah dulu, VOC = Belanda. Tidak begitu.
Kepanjangan VOC
adalah Verenigde Oost-Indische Compagnie, atau Persatuan Dagang Asia Timur.
Ternyata ini adalah
perusahaan dagang Kerajaan Belanda. Perusahaan. Bahkan VOC disebut-sebut
sebagai perusahaan multinasional pertama di dunia. Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-39317561149519132882012-08-27T16:45:00.001+07:002012-08-27T16:45:08.908+07:00Terimakasih Tuan Fritz Haber!
Di bangku kuliah
dulu, dosen saya bilang: yang membatasi jumlah kehidupan yang dapat tumbuh di
suatu tempat adalah kandungan nitrogen yang dapat digunakan oleh makhluk hidup
untuk memproduksi biomassa.
Nitrogen. Protein di
dalam tubuh kita termasuk DNA, yang membentuk diri kita, terdiri dari nitrogen
sebagai unsur penting.
Udara yang kita
hirup, tiga kali lipat mengandung gas nitrogenUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-69311892806849035742012-08-15T10:59:00.000+07:002012-08-23T11:02:49.867+07:00Paradoks
terjemahan bebasnya:
kita punya rumah lebih
besar, tapi jumlah keluarga yang lebih kecil
hidup lebih nyaman, tapi
kekurangan waktu (untuk menikmati kenyamanan itu)
kita punya lebih banyak
pengetahuan, tapi tidak dapat memutuskan/bertindak
ada lebih banyak orang yang
ahli, tapi lebih banyak juga masalah
Lebih banyak obat
dihasilkan, tapi tingkat kesehatan masyarakat menurun
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-17384963377196749272012-07-20T10:51:00.000+07:002012-08-23T10:52:34.560+07:00Mantra Kemandirian
Katanya mau membangun Kemandirian
masyarakat. Indah kedengarannya. Seperti mimpi: Masyarakat yang bisa memenuhi
kebutuhannya sendiri, tidak bergantung pada pihak lain untuk menghidupi diri
dan kehidupannya.
Banyak pihak, mengaku sebagai pendamping
masyarakat, didorong oleh ketulusan hati untuk membantu, datang dan membantu
masyarakat untuk jadi lebih mandiri. Dengan dana dari pihak luar, Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-21163886438382906002012-07-04T11:50:00.000+07:002012-08-23T10:50:58.952+07:00Kekuatan Kata-kata
Haven't you heard? it’s a battle of
words…
Pink Floyd – Us and Them
The Tower of Babel by Pieter Bruegel the Elder (1563)
Kata-kata mengubah dunia. Manusia
menanamkan ide dalam kepala orang lain dengan berkata-kata. Manusia bertukar
ide, dan membangun sesuatu lewat kata-kata.
Begitu dahsyat kekuatan kata-kata,
hingga Tuhan menghancurkan menara Babylonia.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-31799095086824019042012-06-30T10:37:00.000+07:002012-08-23T10:46:14.965+07:00Pembangunan Seperti Apa?
Pembangunan
seperti apa?
Saya yakin, model pembangunan seperti
inilah yang sedang kita jalani. Kita membangun untuk proses pembangunan itu
sendiri: roda-roda pemabangunan melumatkan semua yang ada di tengah jalannya.
Di Indonesia, sejak masa pemerintahan Orde Baru, berapa banyak suku dayak di
Kalimantan yang berubah gaya hidupnya, atas nama pembangunan sumberdaya manusia
– dan jangan lupa: Unknownnoreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-82156746196671264242012-06-13T10:34:00.000+07:002012-08-23T10:34:32.018+07:00Menambah Kebahagiaan
Saya percaya, kebahagiaan hanya jadi
kenyataan bila ia terbagi.
Sebuah barang jadi meningkat nilai kegunaannya,
atau meluas manfaatnya bukan hanya pada kita, tapi juga pada orang lain.
Uang
yang menumpuk sebenarnya hanya memuaskan rasa aman kita saja, yang bisa
diperoleh dengan cara lain. Sementara , berapa banyak orang yang lebih
membutuhkan uang itu untuk memenuhi kebutuhan Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-8445230963499183152012-06-01T10:22:00.000+07:002012-08-23T10:23:37.012+07:00menjadi kaya dan (membuat orang lain) miskin
Dengan berkata bahwa "orang jadi
miskin karena kemalasan dan kebodohannya" kita menutup mata dan
membohongi diri pada kenyataan bahwa kita mungkin menjadi bagian dari penyebab
kemiskinan mereka.
Mudahnya, seringkali kita tidak menyadari
bahwa kekayaan (material) di dunia ini terbatas dan tidak bertambah jumlahnya.
Jadi kalau anda kaya dan menumpuk materi, anda mengurangi jatah orang lain.
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-76702856895804630822012-05-22T00:11:00.000+07:002012-08-23T10:21:21.058+07:00Membeli sampah: apakah solusi?
makin banyak uang, makin banyak konsumsi.
makin banyak konsumsi, makin banyak sampah. memberikan insentif uang untuk
mengolah sampah justru mendorong konsumsi lebih banyak sehingga menghasilkan
sampah lebih banyak...
kata Einstein: kita tidak bisa
menyelesaikan masalah dengan cara berpikir yang sama yang menyebabkan masalah
itu.
justru kita harus keluar dari penyebab meningkatnya jumlah Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-21388964631336849382012-05-09T10:22:00.000+07:002012-08-23T10:27:33.979+07:00Antara menjadi kaya dan (membuat orang lain) miskin
Dengan berkata bahwa "orang jadi
miskin karena kemalasan dan kebodohannya" kita menutup mata dan
membohongi diri pada kenyataan bahwa kita mungkin menjadi bagian dari penyebab
kemiskinan mereka.
Mudahnya, seringkali kita tidak menyadari
bahwa kekayaan (material) di dunia ini terbatas dan tidak bertambah jumlahnya.
Jadi kalau anda kaya dan menumpuk materi, anda mengurangi jatah orang lain.
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-53841965619125263932012-05-08T10:03:00.000+07:002012-08-23T10:09:32.351+07:00Revolusi
Saya percaya bahwa revolusi tidak dimulai
ketika aktivis berteriak di depan TOA sambil mengacungkan poster dan kepal
tangan. Bukan juga ketika tentara dan pemberontak mengangkat senjata.
Tapi ketika seorang anak mengangkat pinsilnya untuk belajar
menulis dan belajar mengeja.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-58180583354365441222012-04-30T16:41:00.000+07:002012-04-30T16:41:00.957+07:00the danger of good intentions"they know what they want. i just help them. i facilitate and organize them to get what they want."that was my friend said. he was a community organizer.then i just thought, what if the people wanted to achieve something that good in a short run, but becomes bad in the long run. "that will be our next homework then," he said to me. but i believe, working on a long run would be much harder when Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-58698447757461108242012-04-23T02:12:00.000+07:002012-04-23T02:12:00.603+07:00Keterampilan DasarApa keterampilan dasar untuk hidup? Benarkah matematika? Bagaimana dengan bahasa inggris? Menurut saya, ada 5 keterampilan dasar yang harusnya kita miliki.. Bercocok tanam. Tidak mesti jadi seorang akhli pertanian untuk bisa bercocok tanam. Yang perlu diketahui adalah bagaimana bisa menanam tanaman pangan anda sendiri. Untuk bercocok tanam dengan efisien, anda harus menjadi Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-5337132729251708492012-04-17T02:10:00.000+07:002012-04-17T02:10:00.063+07:00Terimakasih telah menjadi individualisPercaya atau tidak, sikap individualistik memang ditumbuhkan. Di-didik-kan kepada kita sejak kita masih kecil. Di sekolah, misalnya kita diajarkan untuk bersaing, meraih prestasi terbaik. Mendapat ranking 1. sayangnya hanya satu orang yang bisa menjadi rangking 1, jadi setiap murid perlu mendapatkan nilai tertinggi kalau mau dapat ranking 1. Kompetisi memang sengaja di desain. Katanya, Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-45935182011463396312012-04-06T16:01:00.000+07:002012-04-06T16:02:27.276+07:00Ekonomi BerbagiDi buku Small is Beautiful, E.F. Schumacher menyebutkan bahwa sistem ekonomi kapitalistik membuat masyarakat yang individualistik. Awalnya saya tidak mengerti. Tapi dipikir-pikir, benar juga..:) Begini logikanya. Bila masyarakat bersikap individualistik, mereka tidak akan berbagi. Akibatnya, setiap orang akan berupaya memenuhi kebutuhannya sendiri-sendiri. Dan ini, membuat orang harus Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-9150471753599561192012-04-03T21:36:00.004+07:002012-04-03T21:40:20.210+07:00Tarian BumiMembaca thesis istri saya tentang populasi udang di Danau Goesan, saya menemukan hal yang menarik. Jumlah udang betina yang membawa telur, dengan tahap perkembangan telur tertentu, ternyata berubah-ubah dari bulan ke bulan. Grafik yang dimuat istriku di thesisnya, kalau saya bayangkan kondisi idealnya, mungkin akan berbentuk seperti gelombang. Di musim dingin, udang-udang itu mungkin tidak Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-74524687748249411052012-03-19T16:07:00.000+07:002012-03-19T16:07:00.479+07:00kerjasama atau punah...!sejak kecil, kita selalu diajarkan untuk berkompetisi: menang main kelereng, jadi ranking 1 di kelas.. kalah adalah tabu. yang kalah dicemooh. ingat kata-kata semboyan seorang teman di buku alumni SMA: juara kedua adalah orang pertama yang kalah..dulu, saya pikir ada yang salah dengan ini. buat apa jadi pemenang? apa tujuannya menang? sekarang, hampir 15 tahun kemudian. saya melihat norma yang Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-91201381907712213372012-02-27T15:36:00.002+07:002012-02-27T15:36:00.467+07:00menjadi radikalapakah radikal identik dengan kekerasan atau paksaan? menurut saya tidak begitu... mengubah diri anda secara mendasar, adalah sesuatu yang radikal. radikal itu asal katanya radix yang artinya "akar".saya percaya bahwa perubahan mendasar bisa terjadi kalau anda bisa memenuhi kebutuhan anda sendiri, tanpa bergantung pada sistem yang membuat anda menjadi budak/buruh untuk memenuhi kebutuhan anda Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-83314214113933232832012-02-19T15:11:00.002+07:002012-02-19T15:34:33.199+07:00FPI dalam diri kita semuaYou never change things by fighting the existing reality. To change something, build a new model that makes the existing model obsolete.- Buckminster Fullermelihat ricuhnya penolakan terhadap FPI, saya jadi senyum-senyum sendiri. ada kelompok yang menolak, dan kelompok yang ditolak.. tapi saya lihat keduanya tidak berbeda. keduanya sama saja. keduanya seperti anak kecil yang sedang Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-13523254255151036452011-05-28T08:47:00.000+07:002011-05-28T08:48:09.308+07:00Gerakan Buruh: Mau Kemana?Sudah lama saya ingin menulis tentang ini. Saya mengamati perjuangan buruh ini lewat obrolan-obrolan dengan pelaku, dan buruhnya sendiri. Keinginan untuk menuliskan ini muncul waktu saya lihat video ini: http://enamsisi.com/2010/02/sebuah-bangsa-hidup-dalam-keringat-buruh/ Antara rentang tahun 2006-2007, kalau saya tidak salah, buruh PT DI sedang ramai-ramainya memprotes kebijakan pengurangan Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-91579647130818171712011-05-11T11:04:00.006+07:002011-05-11T11:21:55.083+07:00Ilusi Kontrol dan TujuanSalah satu adegan favorit saya dari semua seri film batman, ironisnya, justru tidak melibatkan batman disitu. Adegan ini melibatkan Joker (yang diperankan sangatkerensekali, oleh almarhum Heath Ledger) dan Two Face.(kalau tidak muncul vidio-nya, bisa lihat disiniKita sering merasa bahwa kita bisa mengontrol banyak hal. Mungkin karena secara emosional kita merasa aman kalau kita mengontrol sesuatuUnknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-91945234984621063362011-04-20T10:00:00.001+07:002011-04-20T20:55:40.067+07:00Kemiskinan dan Kebodohan Akar Terorisme (?)Di media sekarang sedang rame-ramenya membahas tentang peristiwa bom bunuh diri Cirebon. Seorang kyai dari Nahdlatul Ulama, mencoba menganalisis mengapa orang bisa terjerat ke dalam jaringan terorisme. Dua faktor yang berulang kali disebutkannya adalah Kemiskinan dan Kebodohan.Kebodohan, membuat para suicide bomber ini mungkin tidak dapat berpikir kritis. Saya sendiri pernah dua kali bersentuhan Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-11134175.post-40118923466379135812011-03-31T22:17:00.002+07:002011-03-31T22:28:37.127+07:00kunaon ka lembur batur..?ada perbincangan menarik di gerbong empat kereta malam yang saya tumpangi sepulang kerja. jam 9 malam, penumpang di gerbong sepi, dan 3 orang pedangang asongan ini ngobrol keras-keras, bersaing dengan suara laju kereta:pedangang asongan 1: kalo di kampung sendiri, kita pasti idup. disana mah, kebon singkong masih lega. sawah luas. masa makan daun singkong sama sambel ikan asin aja ngga idup??Unknownnoreply@blogger.com0